Nekat Berlayar Saat Lockdown, Kapal Penganut Bumi Datar Ini Malah Nyasar

Nekat Berlayar Saat Lockdown, Kapal Penganut Bumi Datar Ini Malah Nyasar Nekat Berlayar Saat Lockdown, Kapal Penganut Bumi Datar Ini Malah Nyasar

Belum lama ini, sepasang suami istri penganut Bumi datar melakukan hal bedegong dengan berlayar dekat tengah masa lockdown. Alih-alih menemukan bukti bahwa Bumi datar, pasangan ini justru nyasar tenggat berakhir ditangkap menurut pihak berwajib.

Menurut rencana, sepasang suami istri penganut Bumi datar ini berhasrat akan pergi ke Pelabuhan Sisilia di Termini Imerese. Keduanya melakukan pelayaran dengan tekad akan menemukan ujung dunia sekaligus membuktikan kepercayaan mengenai Bumi datar.

Dilansir mengenai News Week, bukannya menemukan bukti mengenai Bumi datar, sepasang suami istri ini justru nyasar engat mesti ditahan oleh pihak berwajib saat akan keluar mengenai Italia.

Setelah ditelusuri, argumen penangkapan keduanya bukan karena kepercayaan mau teori konspirasi. Kedua penganut Bumi datar ini rupanya telah melanggar aturan lockdown nan berlaku dalam daerah tersebut efek hantaman virus corona.

Saat ditangkap, pihak yang berwajib dibuat bingung atas alasan keduanya yang mengaku melakukan pelayaran bagi menemukan ujung dunia. Pasangan ini menjelaskan harapannya bagi dapat sampai ke ujung dunia melalui Pelabuhan Sisilia dempet Termini Imerese.

Kira-kira, perjalanan mengenai Pelabuhan Sisilia ini mencapai 1.574,2 kilometer melintasi Italia bagi kemudian sampai dalam LampeKotaka bahwa dipercaya merupakan ujung dunia.

Cukup berani, pasangan penganut teori konspirasi ini rela melakukan segala cara menjumpai mencapai puncak dunia. Hal yang dilakukan ialah memakai menjual mobil dan mengambil kapal demi misinya tercantum.

Perjalanan ini awalnya aman sampai keduanya merasa kelelahan sampai-sampai kehausan, pasangan ini lintas tersesat di sebuah Pulau Ustica yang terletak 74,08 kilometer di barat laut Palermo.

Pasangan penganut Bumi datar ini terbilang unik. Pasalnya, walaupun tidak percaya akan bentuk Bumi yang bulat. keduanya justru berlayar beserta menggunakan kompas bak pedoman.

Seperti bahwa diketahui, kompas beroperasi berdasarkan magnet terrestrial bahwa menganut prinsip bahwa tidak sependapat demi kepercayaan penganut Bumi datar.

Hingga kini, pasangan penganut Bumi datar ini mesti diperiksa secara menekstra dalam usai apa akan telah keduanya lakukan kepada membuktikan mengenai kepercayaan akan dianut terkemuka.